Analisis
EURJPY melanjutkan kenaikannya untuk hari ketiga berturut-turut di sesi Asia pada hari Senin dan mendekati Resistance Kunci 186.500. Pada Simposium Jackson Hole, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde menyatakan bahwa perjuangan melawan inflasi belum dapat dimenangkan. Dia menekankan pentingnya bank sentral menyediakan jangkar nominal ekonomi dan memastikan stabilitas harga sambil menetapkan suku bunga pada tingkat yang membatasi selama diperlukan untuk mencapai inflasi sesuai target jangka menengah ECB sebesar 2%. Lebih jauh lagi, anggota Dewan Pengurus ECB Martins Kazaks mengatakan mungkin terlalu dini untuk menghentikan sementara kenaikan suku bunga karena penghentian prematur dalam upaya melawan inflasi dapat memberikan tekanan lebih besar pada perekonomian di masa depan. Pasar mengantisipasi kemungkinan 50% kenaikan suku bunga tambahan pada pertemuan ECB bulan September menyusul komentar para pembuat kebijakan ECB. Meskipun demikian, perbedaan moneter antara ECB dan Bank of Japan (BoJ) mengangkat Euro terhadap mata uang rivalnya. Disisi lain Gubernur BoJ Kazuo Ueda menyatakan pada simposium Federal Reserve pada hari Sabtu bahwa bank sentral menganggap inflasi berada di bawah tujuannya dan oleh karena itu akan mempertahankan kerangka kebijakan moneter ultra-longgar saat ini. Para pengambil kebijakan menyatakan bahwa permintaan domestik tetap kuat dan investasi tetap perusahaan ditopang oleh rekor laba yang tinggi. Ke depan, para pedagang menunggu data tingkat atas dari kalender ekonomi Zona Euro untuk mencari dorongan baru. Data Indeks Harga Konsumen (CPI) Jerman akan dirilis pada hari Rabu. Pandangan kmai EURJPY sudah mendekati Area Jenuh belinya, sehingga Area Kunci tersebut dapat kita amati sebagai Area penting untuk penerusan bearish EURJPY atau pelanjutan Bullish EURJPY.
"Disclaimer: Article content and suggestion is speculative and does not guarantee, use proper stoploss and risk management"