Analisis
Pasangan mata uang EURGBP telah melonjak ke level tertinggi sejak 31 Mei, sempat mencapai 0,86550. Pergerakan naik ini terutama dipengaruhi oleh komentar hawkish Christine Lagarde, di mana dia mengonfirmasi kemungkinan kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) pada bulan Juli dan menepis kemungkinan jeda. Secara bersamaan, GBP mengalami pelemahan akibat penurunan imbal hasil Inggris. Sterling Pound juga kehilangan minat karena kekhawatiran resesi di Inggris. GBP berada di bawah tekanan karena jatuhnya imbal hasil Inggris membebani mata uang. Imbal hasil obligasi 2 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun mengalami penurunan lebih dari 1%, berkontribusi pada melemahnya pound terhadap mata uang utama. Dalam hal itu, penurunan imbal hasil menandakan permintaan obligasi utama dan ekspektasi pasar negatif terhadap ekonomi Inggris, memberikan tekanan jual pada Sterling. Perhatian sekarang beralih ke angka data kepercayaan dari pembacaan awal Zona Euro dan Indeks Harga Konsumen (CPI) Jerman pada hari Kamis. Selain itu, data Produk Domestik Bruto (PDB) dan Pengeluaran Konsumen Pribadi (PCE) dari AS dari Q1 juga akan berdampak pada dinamika pasar. Pandangan kami EURGBP akan tetap melanjutkan kenaikannya hal ini juga di dukung oleh forecast CPI German yang naik, serta Indikator Exponensial Moving Average yang menunjukan Trend bullish sedang berlangsung.