Analisis
Dolar Australia (AUD) menguat secara keseluruhan sebagai reaksi terhadap kenaikan suku bunga 25 bps yang mengejutkan dari Reserve Bank of Australia (RBA) dan memberikan dorongan yang baik untuk pasangan AUDUSD. Peningkatan tak terduga untuk bulan kedua berturut-turut mendorong suku bunga acuan di atas 4% untuk pertama kalinya dalam hampir 12 tahun. Selain itu, Gubernur RBA Philip Lowe mengakui bahwa inflasi masih terlalu tinggi dan harga yang tinggi akan menyebabkan lebih banyak kerusakan ekonomi daripada kenaikan suku bunga jangka pendek. Selain itu, bank sentral mempertahankan bias hawkish dan mengatakan bahwa beberapa pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke kisaran targetnya dalam jangka waktu yang wajar, yang selanjutnya mendukung Aussie. Meskipun demikian, suasana hati-hati yang umum di sekitar pasar ekuitas membantu menghidupkan kembali permintaan untuk safe-haven Dolar AS (USD), yang menahan pedagang bullish untuk menempatkan taruhan baru di sekitar pasangan AUDUSD dan membatasi kenaikan lebih lanjut, setidaknya untuk pasangan ini.Saat ini karena Australian Bureau of Statistics merilis PDB Australia pada kuartal-I 2023 melandai ke angka 0,2% secara kuartalan (QoQ). Adapun secara tahunan (YoY) ekonomi tumbuh 2,3%, lebih rendah dari ekspektasi 2,7%. Tercatat ini merupakan pertumbuhan terendah dalam 18 bulan sejak September 2021 Hal ini dapat menghambat kenaikan lebih lanjut pasangan AUDUSD.
