Fundamental Analisis
USDJPY turun untuk hari kedua berturut-turut. Dengan demikian, pasangan Yen gagal membenarkan data Jepang yang suram sementara menelusuri imbal hasil obligasi Treasury Amerika Serikat yang lebih lemah di tengah sesi Market Asia yang lesu. Disisi Jepang, Pengeluaran Rumah Tangga Keseluruhan Jepang turun paling banyak sejak Juni 2021, sebesar -4,4% di bulan April dibandingkan -2,3% yang diharapkan dan -1,9% sebelumnya. Pada baris yang sama, Penghasilan Tunai Tenaga Kerja negara juga turun 1,3% dari pembacaan sebelumnya 0,8% dan perkiraan pasar 0,5%. Perlu dicatat bahwa upah riil negara yang disesuaikan dengan Inflasi turun 3,0% pada bulan April dari tahun sebelumnya, penurunan yang lebih cepat daripada penurunan 2,3% yang direvisi pada bulan Maret. Mengingat data Jepang menunjukkan dampak negatif inflasi pada pendapatan dan mendorong Bank of Japan (BoJ) hawks, Yen Jepang (JPY) berhasil memperpanjang kekuatan awal minggu. Kurangnya data utama dapat membuat pasangan USDJPY rentan terhadap katalis risiko untuk arah yang jelas. Akan teteapi jika pandangan Analis masih berpedoman pada Trend Bullish maka kita akan segera melihat penerusan Trend pada area harga 138.800 - 138.400.
Teknikal Analisis
Saat ini, Dapat kita lihat USDJPY masih dalam aliran Trend Bullishnya. Penembusan di atas harga Resistance di 140.800, diikuti oleh penurunan ke zona support di 138.800 - 138.400 dan area tersebut juga didukung oleh support Dinamis EMA 100, jika terjadi peantulan pada EMA atau area tersebut kita akan dapat melihat akselerasi bullish menuju zona resistance di 142.000.