Harga minyak naik di awal perdagangan Asia pada hari Jumat kala tanda-tanda peningkatan permintaan di China membantu pasar tampaknya mengerdilkan peringatan OPEC tentang potensi hambatan, sementara pengetatan pasokan dan dolar yang lebih lemah membuat minyak berada di jalur positif selama minggu keempat berturut-turut.
Impor minyak China melonjak lebih 22% pada bulan Maret ke level tertinggi sejak Juni 2020, data menunjukkan pada hari Kamis. Pasalnya, kilang-kilang negara itu meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan ekspor bahan bakar dan karena konsumsi lokal meningkat setelah pencabutan sebagian besar pembatasan anti-COVID.
Data tersebut membantu narasi lebih lanjut bahwa pemulihan di China akan memacu permintaan minyak ke rekor tertinggi tahun ini, yang juga ditegaskan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam laporan bulanan.
Namun, meskipun harga minyak akan naik selama empat minggu berturut-turut, laju kenaikannya tampak melambat, di tengah meningkatnya kekhawatiran akan resesi AS tahun ini. Sejumlah sinyal Federal Reserve menunjukkan bahwa para pejabat khawatir akan terjadinya resesi "ringan" pada tahun 2023, terutama karena dampak dari suku bunga yang tinggi diperhitungkan dalam perekonomian.
OILUSD membentuk struktur market membentuk higher high TF H1, buy on weakness dapat dilakukan pada level harga 81.30 untuk menuju resistance terdekat pada level area 83.50 – 86.80 dengan potensi resiko pada level harga 79.40
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BtcDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional.