Baru saja naik melewati batas USD 30.000 atau setara Rp 445 juta (asumsi kurs Rp 14.835 per dolar AS), Bitcoin kembali terkoreksi usai rilis data inflasi AS. Menurut data dari Coinmarketcap, Bitcoin terkoreksi 0,81 persen dalam 24 jam terakhir, kini diperdagangkan di kisaran USD 29.955 atau setara Rp 444,3 juta.
Dilansir dari Decrypt, Kamis (13/4/2023), Indeks Harga Konsumen AS naik 5 persen dalam 12 bulan hingga Maret, Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS), lebih rendah dari perkiraan ekonom. Pada basis bulanan, indeks naik 0,1 persen, perlambatan yang signifikan dari 0,4 persen pada Februari.
Bitcoin sempat naik 0,6 persen menjadi USD 30.276 atau setara Rp 449,1 juta setelah rilis data inflasi AS, kini Bitcoin kembali terkoreksi tipis. Sementara Ethereum masih menguat 1,26 persen menjadi USD 1.918 atau setara Rp 28,45 juta menjelang peningkatan jaringan Shanghai, menurut data Coinmarketcap.
BTCUSDT keluar dari area konsolidasi dan membentuk higher high pada TF H1, buy on weakness dapat dilakukan pada level harga 29670 untuk menuju resistance terdekat pada level area 30580 - 31100 dengan potensi resiko pada level harga 29070.
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BtcDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional.