Wall Street menguat pada akhir perdagangan minggu lalu picu data inflasi Amerika Serikat. Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, naik 415,12 poin, atau sekitar 1,26 persen, menjadi 33.274,15. Indeks S&P 500 meningkat 58,48 poin, atau sekitar 1,44 persen, menjadi 4.109,31. Indeks komposit Nasdaq melonjak 208,43 poin, atau sekitar 1,74 persen, menjadi 12.221,91.
Laporan yang dirilis Departemen Perdagangan AS menunjukkan bahwa indeks pengeluaran konsumsi pribadi yang merupakan indikator inflasi naik 0,3 persen pada Februari, lebih rendah dari peningkatan Januari yang mencapai 0,6 persen. Perlambatan peningkatan inflasi mencuatkan harapan peningkatan suku bunga Federal Reserve yang tidak seagresif sebelumnya. Para trader kini meyakini peluang peningkatan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Mei mencapai 52,5 persen menurut instrument Fedwatch CME Group.
Indeks kebutuhan konsumen dan properti memimpin penguatan indeks S&P 500, keduanya naik 0,9 persen.Imbal hasil obligasi AS turun ke angka 3,51 persen dipicu data inflasi AS, menyebabkan saham sektor teknologi meningkat. Saham Apple, Meta Platforms, dan Amazon naik antara 0,3 sampai 0,8 persen
NASDAQ berada dalam trend bullish pada TF H1, Buy on weakness dapat dilakukan pada level harga 13140 dengan target resistance terdekat pada kisaran level harga 13300 – 13400 dan dengan pembatasan potensi resiko pada level harga 13000.
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BtcDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional.