Data ekonomi yang dirilis Kamis (23/2/2023) juga membebani euro. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim awal AS untuk tunjangan pengangguran turun 3.000 menjadi 192.000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 18 Februari.
Di sisi lain, laju pertumbuhan tahunan di negara tersebut direvisi turun menjadi 2,7% dari 2,9% pada kuartal terakhir tahun 2022, menurut estimasi kedua dari estimasi PDB kuartal keempat. Di sisi lain, tekanan inflasi pada periode yang sama lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya, karena Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi naik 3,7% QoQ, sementara angka inti mencapai 4,3% lebih tinggi dari kenaikan 3,9% dari kuartal ketiga tahun 2022. Angka-angka tersebut semakin memicu spekulasi bahwa Federal Reserve AS akan terus menaikkan suku bunga pada pertemuan mendatang sementara potensi perubahan kebijakan moneter semakin jauh.
Penghindaran risiko (risk off) terus menopang Dolar AS pada hari Kamis, mencapai level tertinggi baru di bulan Februari terhadap sebagian besar pesaing mata uang utama. Greenback menguat selama jam perdagangan Asia didukung oleh risalaj rapat FOMC yang hawkish, mendapatkan momentum selama sesi AS dan setelah data ekonomi Amerika Serikat yang beragam.
EURUSD merubah struktur market dengan membentuk lower low pada TF H1, sell on strength dapat dilakukan pada level harga 1.06650 untuk menuju support terdekat pada level area 1.06020 -1.05750 dengan potensi resiko pada level harga 1.07050
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BtcDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional.