Wall Street terpuruk pada Selasa (21/2/2023) dipicu rebound aktivitas bisnis Amerika Serikat.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, AS, anjlok 697,1 poin, atau sekitar 2,06 persen, menjadi 33.129,59. Indeks S&P 500 melemah 81,75 poin, atau sekitar 2 persen, menjadi 3.997,34. Indeks komposit NASDAQ Composite terjun 294,97 poin, atau sekitar 2,5 persen, menjadi 11.492,30.
Indeks S&P Global Purchasing Manufacturer yang merefleksikan aktivitas bisnis AS kembali berekspansi untuk pertama kalinya dalam delapan bulan terakhir pada Februari. Angka indeks naik menjadi 50,2 dari sebelumnya 46,8 pada Januari berkat bertumbuhnya sektor jasa.
Rebound aktivitas bisnis AS mencuatkan kekhawatiran peningkatan suku bunga Federal Reserve secara agresif tahun ini. Seluruh 11 sektor utama indeks S&P 500 berakhir di teritori negatif, dengan indeks kebutuhan konsumen memimpin pelemahan yang terjadi dengan terjun 3,3 persen. Saham sektor teknologi melemah dengan saham Tesla, Amazon, Microsoft, dan Alphabet masing-masing turun antara 2,1 sampai 5,3 persen.
NASDAQ merubah struktur market dan membentuk lower low pada TF H1, open posisi sell perlu mendapat konfirmasi breakout pada level harga 12090 dengan target support terdekat pada kisaran level harga 11890 – 11760 dan dengan pembatasan potensi resiko pada level harga 12240.
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BtcDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional.