Hasil Riset Pasar MINYAK pada 20 Februari 2023

2023-02-20 12:19Sumber:BtcDana

Harga minyak dunia merosot lebih dari 2,5 persen sepanjang pekan ketiga Februari. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran The Fed bakal makin hawkish demi menekan inflasi Amerika Serikat (AS). Jika kebijakan bank sentral AS tersebut makin ketat, maka sudah bisa dipastikan permintaan bahan bakar bakal tertekan.


Mengutip Reuters, Senin (20/2), minyak mentah berjangka Brent turun 96 sen atau 1,13 persen menjadi US$84,18 per barel pada Jumat lalu. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 97 sen atau 1,24 persen menjadi US$77,52 per barel.


Penurunan harga minyak ini didukung oleh sejumlah data ekonomi AS, misalnya indeks harga produsen AS (PPI) yang naik 0,7 persen pada Januari, setelah turun 0,2 persen pada Desember. Kemudian, menurut survei reuters, klaim pengangguran juga tiba-tiba turun menjadi 194 ribu, dibandingkan dengan perkiraan 200 ribu orang.


"Data AS yang kuat mendukung kekhawatiran atas kenaikan suku bunga dan mendorong kenaikan imbal hasil treasury AS yang membebani harga minyak dan komoditas lainnya," kata Kazuhiko Saito, Kepala Analis di Fujitomi Securities Co Ltd.


OILUSD masih dalam trend bearish pada TF H1, sell on strength dapat dilakukan pada level harga 77.50 untuk menuju support terdekat pada level area 74.80 – 73.20, dengan potensi resiko pada level harga 79.80

 https://asset.onetrader.online/upload/file/1676822400000/1676866754563.png

Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BtcDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional.


Lainnya