Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga minyak dunia turun karena infrastruktur minyak tampaknya telah terhindar dari kerusakan serius akibat gempa bumi yang menghancurkan sebagian Turki dan Suriah, sementara persediaan AS membengkak dan investor khawatir tentang kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Dilansir dari Antara, Jumat (10/2/2023), minyak mentah berjangka Intermediate West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret tergelincir 41 sen atau 0,5% menjadi USD78,06 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April berkurang 59 sen atau 0,7%, menjadi ditutup pada USD84,50 per barel di London ICE Futures Exchange.
Gempa bumi di Turkey, yang telah menewaskan lebih dari 19.000 orang, pada awalnya menaikkan harga minyak karena kemungkinan bencana tersebut akan merusak jaringan pipa dan infrastruktur lainnya secara serius dan menggusur minyak mentah dari pasar global untuk waktu yang lama. "Kami tidak akan kehilangan pasokan itu selama yang kami kira," kata John Kilduff, partner di Again Capital di New York.
OILUSD masih dalam trend bearish pada TF H1, open posisi sell membutuhkan konfirmasi breakout pada level harga 77.50 untuk menuju support terdekat pada level area 76.50 – 74.70, dengan potensi resiko pada level harga 78.30
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BtcDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional.