Harga emas berjangka merosot pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Harga emas turun karena aksi ambil untung dari kenaikan selama tiga sesi berturut-turut karena para investor menimbang sinyal hawkish kebijakan moneter dari Federal Reserve, namun dolar yang lebih lemah menahan kerugian lebih lanjut.
Melansir Antara, Jumat (10/2/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD12,20 atau 0,65% menjadi USD1.878,50 per ounce.
Banyak pejabat Fed berbicara tentang kebijakan moneter minggu ini, dengan semuanya meningkatkan prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut. Sementara Ketua Fed Jerome Powell mencatat kemajuan baru-baru ini terhadap inflasi, dia memperingatkan bahwa pasar pekerjaan yang kuat dan inflasi yang kaku dapat mengundang lebih banyak kenaikan suku bunga.
Gubernur Federal Reserve Christopher Waller mengatakan dalam pidatonya di Arkansas State University pada Rabu (8/2/2023) bahwa Fed harus bersiap untuk perjuangan yang lebih lama buat menurunkan inflasi, dan suku bunga harus tetap tinggi untuk beberapa waktu.
Emas (XAUUSD) merubah struktur market dengan membentuk lower low pada TF H1, sell on strength dapat dilakukan pada level harga 1874 untuk menuju support terdekat pada level area 1859 -1835, dengan potensi resiko pada level harga 1883.
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BtcDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional.