Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi harga Bitcoin akan dibuka fluktuatif namun menguat di rentang USD 22.413 atau setara Rp 333,8 juta hingga USD 23.738 atau setara Rp 353,6 juta per koin pada perdagangan Kamis (2/2/2023).
Harga Bitcoin (BTC) berpotensi menguat karena The Fed telah menaikan suku bunga yang tidak terlalu agresif. The Fed menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin dari 4,5 persen menjadi 4,75 persen.
Di sisi lain, analis dan komisaris PT Orbi Trade Berjangka Vandy Cahyadi mengatakan terlepas dari kenaikan suku bunga, investor juga akan fokus pada komentar yang dibuat oleh Ketua The Fed, Jerome Powell tentang ketahanan ekonomi, pasar kerja, pemulihan makro di AS.
“Terlepas dari kenaikan suku bunga, investor juga akan fokus pada komentar yang dibuat oleh Ketua The Fed, Jerome Powell tentang ketahanan ekonomi, pasar kerja, pemulihan makro di AS,” kata Vandy dalam catatan hariannya. Inflasi di Amerika Serikat yang mulai mendingin, dan suku bunga juga diperkirakan lebih ringan dari sebelumnya menjadi katalis yang positif bagi pergerakan pasar kripto.
BTCUSDT berpotensi meneruskan trend bullish pada TF H1, open posisi buy harus mendapat konfirmasi breakout pada level harga 24270 dengan target resistance terdekat pada kisaran level harga 25200 - 26550 dan dengan pembatasan potensi resiko pada level harga 23500.
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BtcDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional.