Aset kripto terbesar di dunia, yakni bitcoin melanjutkan kenaikannya pada Selasa (24/1). Per pukul 10.00 WIB, harga bitcoin berada di level US$ 23.064,53 per koin, naik 1,39% dalam sehari atau 9,33% dalam sepekan.
Rentang perdagangan bitcoin pada Selasa (24/1) berada di kisaran US$ 22.461,40 sampai dengan US$ 23.213,50 per koin, pasar berhasil mengumpulkan momentum setelah data baru yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) pekan lalu menunjukkan penurunan inflasi. Tingkat inflasi tahunan turun menjadi 6,5% pada bulan Desember 2022, dibandingkan dengan 7,1% pada bulan sebelumnya.
Di sisi lain, serangkaian data ekonomi AS yang lemah minggu lalu memberi kesan bahwa ekonomi AS melambat tajam pada akhir tahun. Penurunan signifikan terjadi pada penjualan ritel dan produksi industri, meskipun pasar tenaga kerja terus menguat. Pengaruhnya terhadap perekonomian kemungkinan akan terlihat dalam rilis data pertumbuhan ekonomi AS pada Kamis (26/1). Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal IV-2022 diperkirakan melambat menjadi 2,6% dari 3,2% pada kuartal ketiga. Menurut para analis, rally bitcoin saat tahun baru Imlek dapat menjadi entry time yang baik bagi investor. Pasalnya, bitcoin memiliki ruang untuk naik lebih jauh tahun ini.
BTCUSDT tertahan pada level resistance pada TF H1, open posisi sell perlu mendapat konfirmasi breakout pada level harga 22330 dengan target support terdekat pada kisaran level harga 21660 - 20930 dan dengan pembatasan potensi resiko pada level harga 23080.
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BtcDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional.