Harga emas mencapai level tertinggi satu minggu pada hari Rabu, mencatat kenaikan kuat usai dolar turun terhadap sejumlah mata uang, meskipun prospek logam kuning tetap tidak pasti di tengah kenaikan suku bunga dan kekhawatiran resesi.
Harga emas melesat hampir 2% pada hari Selasa setelah penguatan yen Jepang menekan dolar dan meningkatkan kekhawatiran kenaikan suku bunga. Hal ini dipicu oleh langkah Bank of Japan tanpa diduga mengubah kebijakan moneter ultra longgarnya untuk pertama kali dalam hampir satu dekade.
BOJ meningkatkan kisaran di mana imbal hasil obligasi pemerintah Jepang diizinkan untuk berfluktuasi, mengisyaratkan bahwa bank sentral mungkin terbuka untuk memperketat kebijakan tahun depan. Langkah ini mengikuti sinyal hawkish dari beberapa bank sentral pasar negara maju lainnya, dan mengindikasikan bahwa suku bunga global kemungkinan akan naik lebih lanjut pada tahun 2023. Meski skenario seperti itu menjadi pertanda buruk bagi aset non-imbal hasil seperti emas, prospek perlambatan ekonomi berikutnya juga meningkatkan daya tarik safe haven logam kuning.
Emas (XAUUSD) kembali dalam momentum bullish di TF H1, open posisi buy perlu mendapat konfirmasi breakout pada level harga 1825 untuk menuju resistance terdekat pada level area 1844-1857, dengan potensi resiko pada level harga 1818
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BtcDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional.