Harga minyak dunia meroket pada akhir perdagangan pekan kemarin di tengah ketidakpastian kenaikan suku bunga the Fed. Sementara larangan Uni Eropa yang membayangi minyak Rusia dan kemungkinan China melonggarkan pembatasan Covid mendukung pasar.
Mengutip CNBC, Senin (7/11/2022) minyak mentah berjangka Brent terakhir naik USD4,40, atau 4,99 persen ke harga USD98,61 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD4,39 atau 4,98 persen menjadi USD92,56.
"Pembicaraan pembukaan kembali China membuat minyak bergerak, tetapi berbagai perwakilan Fed telah menjelaskan bahwa ada jalan panjang yang harus ditempuh sehubungan dengan kenaikan suku bunga, dan pasar minyak lebih sensitif terhadap itu," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC.
Sementara kekhawatiran permintaan membebani pasar, pasokan diperkirakan akan tetap ketat karena rencana embargo Eropa terhadap minyak Rusia dan penurunan stok minyak mentah AS.
OILUSD merubah struktur market degan membentuk Higher High, open posisi sell perlu mendapat konfirmasi breakout pada level harga 90.40 untuk menuju support pada kisaran level harga 88.10 – 86.10 dengan pembatasan potensi resiko pada level harga 91.70
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BTCDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional