Harga emas turun pada perdagangan akhir pekan lalu setelah data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan memperkuat ekspektasi Federal Reserve akan menerapkan kenaikan suku bunga yang curam dan mengangkat dolar dan imbal hasil obligasi. Mengutip CNBC, Senin (10/10/2022), harga emas di pasar spot turun 0,9 persen ke harga USD1.695,40 per ounce. Harga telah naik sekitar 2 persen sejak minggu lalu. Sedangkan emas berjangka AS tergelincir 1 persen menjadi USD1.703,40.
"Pasar melihat laporan penggajian yang lebih kuat dari perkiraan sebagai dorongan lebih lanjut bagi The Fed untuk menaikkan lagi 75 bps pada pertemuan awal November," kata Tai Wong, analis di Heraeus Precious Metals di New York. Pasar sekarang akan fokus pada data inflasi utama minggu depan, serta risalah Fed," ucap Wong. Data menunjukkan pengusaha AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dari perkiraan pada bulan September, sementara tingkat pengangguran turun menjadi 3,5 persen.
Spekulasi sekarang memperkirakan peluang kenaikan suku bunga the Fed 75 bps mencapai 92 persen pada pertemuan kebijakan bulan depan setelah laporan pasar tenaga kerja yang kuat.
Emas melanjutkan trend bearishnya, open posisi sell dapat dilakukan setelah mendapat konfirmasi breakout pada level harga 1686 untuk menuju support pada level area 1675-1665, dengan potensi resiko pada level harga 1691.
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BTCDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional