Harga minyak turun sekitar 2.5% pada akhir perdagangan Kamis (25/8/2022) atau Jumat (26/8/2022) pagi WIB. Penurunan ini menghentikan kenaikan dua hari berturut-turut. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober kehilangan 2,37 dolar AS atau 2,5 persen, menjadi menetap di 92,52 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Para pedagang mempertimbangkan kemungkinan kesepakatan nuklir Iran, yang dapat membawa minyak Iran kembali ke pasar. Pembicaraan antara Uni Eropa, Amerika Serikat dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 terus berlanjut, dengan Iran mengatakan pihaknya telah menerima tanggapan dari Amerika Serikat terhadap teks "final" Uni Eropa untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut.
Investor juga menunggu pernyataan yang dijadwalkan pada Jumat waktu setempat oleh Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di Simposium Kebijakan Ekonomi Fed Kansas City di Jackson Hole, Wyoming. "(Pasar) sedikit khawatir tentang apa yang akan dikatakan Jerome Powell besok tentang kenaikan suku bunga," kata Phil Flynn, seorang analis di grup Price Futures di Chicago.
Gerakan bullish OILUSD akan tertahan pada resistance dilevel 96, kemungkinan besar harga minyak akan mengalami koreksi (membuat higher low) dan kemudian akan melanjutkan perjalanannya menuju level resistance antara kisaran harga 95-98. Potensi penurusan trend bearish pada minyak akan terjadi ketika harga kembali breakout dibawah harga 91.00.
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BTCDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional