Harga emas dunia kembali bergerak melemah pada perdagangan hari Kamis, di bawah tekanan dari penguatan dolar meski kerugiannya dibatasi penurunan imbal hasil Treasury. Sementara itu investor mencari lebih banyak petunjuk ekonomi yang dapat mempengaruhi kenaikan suku bunga.
Mengutip CNBC, Jumat (19/8/2022) harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD1.754,42 per ounce, setelah tergelincir ke posisi USD1.759,17 pada sesi Rabu, level terendah sejak 3 Agustus.
Investor terus mencerna risalah dari pertemuan Juli Federal Reserve yang dirilis Rabu. Risalah tersebut menunjukkan lebih banyak kenaikan suku bunga sedang dalam proses, tetapi juga mengisyaratkan pejabat Fed mulai lebih eksplisit mengakui risiko bahwa mereka mungkin melangkah terlalu jauh dan mengekang aktivitas ekonomi.
Setelah breakout level support di TF H1 pada kisaran level harga 1754, harga emas terus mencari support berikutnya yaitu pada level harga 1737, strategi sell on strength pada diterapkan pada area-area resistance yang kuat, misalnya pada 1759 - 1761. Potensi resiko dapat terjadi ketika harga berhasil kembali breakout diatas harga 1771, yang dapat menyebabkan pergerakan emas menjadi sangat voletile.
Disclaimer: Materi ini adalah analisa oleh Quant Tech Limited dan telah memperoleh izin dari Quant Tech Limited. Pandangan dalam materi ini adalah milik analis dan/atau Quant Tech Limited dan BTCDana tidak mendukung atau merekomendasikan investasi atau perdagangan apa pun yang dibahas dalam materi ini. Sebelum bertindak berdasarkan materi ini, mohon mempertimbangkan apakah materi ini cocok dengan situasi Anda dan jika perlu, mohon mencari nasihat profesional